Titanic Escape Simulator Viral, Dituding Buatan AI Fakta atau Tipuan Visual?

GameBro Jakarta Jagat dunia maya kembali digegerkan oleh kemunculan game bertajuk Titanic Escape Simulator yang mendadak viral karena tampilan visualnya yang begitu realistis. Namun, ketenaran game ini justru memicu berbagai spekulasi. Pasalnya, banyak pihak menilai bahwa gambar-gambar yang tersebar kemungkinan dibuat menggunakan teknologi AI (Artificial Intelligence).

Titanic Escape Simulator Jadi Viral, Tapi Ada yang Janggal

Saat diluncurkan di PlayStation Store, Titanic Escape Simulator langsung menarik perhatian berkat screenshot yang menggambarkan momen ikonik tenggelamnya kapal Titanic. Namun jika diperhatikan secara mendalam, tampilan tersebut menyisakan sejumlah kejanggalan visual yang cukup mencolok.

Menurut laporan dari Dexerto, beberapa gambar tampak tidak presisi: balkon terlihat miring, struktur kapal tak simetris, dan bagian bawah kapal tidak menampilkan retakan seperti yang terjadi pada insiden Titanic. Lebih lanjut, elemen seperti manusia, lampu, dan interior kapal terlihat janggal bahkan ada lampu yang justru menempel di lukisan dinding, hal yang secara logika tak mungkin terjadi dalam desain realistis.

Indikasi Kuat Game Ini Dihasilkan oleh AI

Yang paling mencolok adalah tidak adanya trailer resmi atau cuplikan gameplay di halaman produk PlayStation Store. Umumnya, game besar akan menyertakan video demo atau teaser untuk memberikan gambaran utuh kepada calon pemain. Titanic Escape Simulator justru hanya menyertakan beberapa gambar statis tanpa informasi mendalam soal pengembang, studio, maupun proses produksinya.

Deskripsi game memang menjanjikan fitur-fitur seperti sistem banjir (flooding), mekanisme hipotermia, dan narasi emosional yang menguras air mata. Namun semua itu belum dapat diverifikasi kebenarannya. Hal ini memunculkan dugaan kuat bahwa seluruh aset yang ditampilkan hanyalah hasil render AI, bukan buatan tim desain profesional secara manual.

Apakah Game Ini Benar-Benar Akan Dirilis?

Pihak pengembang yang hingga kini belum diketahui identitas resminya menyebut bahwa Titanic Escape Simulator masih dalam tahap pengembangan dan menargetkan peluncuran resmi pada tahun 2026. Akan tetapi, dengan minimnya transparansi informasi serta tidak adanya kejelasan soal tim developer, banyak gamer yang meragukan kredibilitas proyek ini.

Jika benar game ini merupakan produk eksperimen AI, maka Titanic Escape Simulator bisa jadi menjadi kasus pertama game viral berbasis AI yang menimbulkan kebingungan di platform resmi seperti PlayStation Store. Hal ini membuka diskusi lebih lanjut tentang standar kurasi konten digital di toko game digital, serta bagaimana cara membedakan karya asli dengan hasil kecerdasan buatan.

Dunia Game Perlu Transparansi di Era AI

Fenomena Titanic Escape Simulator menjadi pengingat penting bagi industri game. Di tengah gempuran teknologi AI yang semakin mumpuni dalam menciptakan aset visual, sangat penting bagi platform seperti Sony dan Steam untuk memiliki sistem kurasi ketat agar gamer tidak tertipu oleh produk digital yang tidak kredibel.

Transparansi mengenai asal usul pengembangan, nama studio, serta demo gameplay adalah syarat mutlak agar gamer bisa menentukan pilihan dengan bijak. Tanpa itu semua, kita akan semakin sulit membedakan mana game sungguhan dan mana hasil “manipulasi visual” dari kecerdasan buatan.