Developer Upin & Ipin Universe Buka Suara Soal Harga Game dan Masalah Copyright YouTube

GameBro – Setelah peluncuran game Upin & Ipin Universe pada 17 Juli lalu, gelombang kritik datang dari komunitas gamer dan penggemar. Game yang diadaptasi dari serial animasi anak populer asal Malaysia itu mendapat sorotan tajam, terutama karena harga yang dinilai terlalu tinggi dan munculnya masalah copyright di YouTube saat dimainkan oleh kreator konten.

Menanggapi berbagai keluhan tersebut, pihak pengembang akhirnya memberikan klarifikasi resmi melalui akun media sosial mereka, termasuk Facebook, pada akhir pekan ini.

Tanggapan Developer Soal Harga Game

Salah satu poin utama yang disorot publik adalah harga Rp 650 ribu di Steam (region Indonesia), yang dianggap tidak sebanding dengan kualitas dan performa awal game. Menanggapi hal itu, pihak developer menyatakan bahwa harga tersebut ditetapkan dengan mempertimbangkan waktu, tenaga, dan sumber daya besar yang telah mereka curahkan dalam proses pengembangan.

“Kami memahami bahwa harga menjadi perhatian, namun game ini merupakan hasil kerja keras bertahun-tahun untuk menghadirkan pengalaman otentik dunia Upin & Ipin ke ranah game,” tulis tim developer dalam pernyataan resminya.

Mereka juga mengakui bahwa masih ada sejumlah bug dan masalah teknis yang sedang dalam proses perbaikan. Tim pengembang menjanjikan akan menghadirkan update konten secara berkala, serta peningkatan performa dalam waktu dekat.

Masalah Copyright YouTube: Konten Kreator Kena Dampak

Isu kedua yang menjadi perhatian adalah laporan dari banyak konten kreator dan streamer di YouTube yang terkena teguran hak cipta (copyright strike) atau demonetisasi saat memainkan Upin & Ipin Universe. Hal ini membuat banyak YouTuber lokal dan internasional merasa was-was untuk mengunggah konten gameplay mereka.

Developer menyebut bahwa masalah ini kemungkinan besar berasal dari musik yang digunakan dalam game, yang dilindungi hak cipta oleh pihak ketiga.

“Kami menyadari masalah copyright ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi para konten kreator. Saat ini kami sedang mengupayakan solusi agar ke depannya para streamer dapat memainkan game ini tanpa risiko terkena klaim hak cipta,” ujar pihak developer.

Solusi Sementara untuk Konten Kreator

Sebagai langkah pencegahan, pengembang menyarankan agar sementara waktu konten kreator dan streamer mematikan audio in-game, terutama bagian musik, ketika merekam atau menayangkan gameplay. Mereka juga menyebut sedang berkoordinasi dengan pihak terkait agar lisensi musik dalam game tidak menjadi penghalang distribusi konten di platform seperti YouTube dan Twitch.

Harapan Developer ke Depan

Meski peluncurannya menuai respons campur aduk, pihak developer menyatakan tetap berkomitmen untuk menyempurnakan game dan membangun komunitas yang sehat. Mereka berjanji akan transparan dalam menyampaikan pembaruan, termasuk roadmap pengembangan dan tanggapan atas masukan pemain.

Pengembang juga mengajak penggemar Upin & Ipin untuk bersabar dan memberikan waktu bagi tim untuk memperbaiki kekurangan teknis serta menyempurnakan fitur-fitur yang belum optimal.