Gamesbro, Sejak rilis resminya pada 30 Mei 2025, Elden Ring: Nightreign telah menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan komunitas gamer global. Spin-off terbaru dari seri legendaris Elden Ring karya FromSoftware ini langsung mencuri perhatian karena tingkat kesulitan yang bahkan melebihi pendahulunya. Namun, sebuah pengakuan dari Junya Ishizaki, sang sutradara game ini, memberikan kejutan besar: ia berhasil menamatkan seluruh game, termasuk mengalahkan semua boss seorang diri, tanpa bantuan Relic.
Tantangan Ekstrem Elden Ring: Nightreign
Bagi pemain lama Elden Ring, tingkat kesulitan memang sudah jadi bagian dari pesona permainan. Tetapi dalam Nightreign, FromSoftware menghadirkan tantangan baru dengan AI musuh yang lebih agresif, mekanik boss yang lebih kompleks, dan dunia yang lebih gelap. Bahkan dalam mode multiplayer sekalipun, banyak gamer mengaku kewalahan.
Namun Ishizaki membuktikan bahwa Nightreign bisa ditamatkan secara solo, bahkan tanpa menggunakan Relic, item yang sejatinya memberikan keuntungan dalam pertarungan boss.
Pengakuan Resmi dari Sang Sutradara
Dalam wawancara eksklusif bersama CNET, Ishizaki diberi pertanyaan yang cukup menantang: apakah ia sudah memainkan dan menamatkan gamenya sendiri? Tanpa ragu, dia menjawab:
“Ya. Saya mengalahkan semua boss dalam game ini. Saya menyelesaikan semuanya, baik sebagai pemain solo maupun multiplayer. Jadi saya ingin meyakinkan para pemain bahwa game ini bisa ditamatkan dan saya berharap kalian percaya diri mencobanya.”
Pernyataan itu dilanjutkan dengan klarifikasi:
“Untuk menjawab secara spesifik: Ya, saya menamatkannya sendirian. Tanpa Relic.”
Pernyataan ini sontak menjadi sorotan komunitas. Banyak pemain mengaku semakin tertantang untuk mencoba meniru prestasi sang sutradara.
Solo Run Tanpa Relic: Mustahil atau Justru Bisa Dilatih?
Klaim Ishizaki tidak hanya menjadi promosi, tetapi juga sebuah benchmark moral bagi pemain yang merasa game ini terlalu sulit. Dengan menyelesaikan game tanpa Relic, Ishizaki menunjukkan bahwa desain Nightreign tetap mengedepankan keadilan dan keterampilan. Setiap boss battle dirancang untuk bisa ditaklukkan, selama pemain memahami pola serangan dan memanfaatkan sistem combat secara optimal.
Pernyataan ini juga memberi wawasan penting tentang pendekatan FromSoftware dalam mendesain game: meskipun sulit, semua tantangan selalu doable tidak ada yang sepenuhnya tidak mungkin.
Dukungan bagi Pemain Solo
Dalam sesi wawancara yang sama, Ishizaki menyebutkan bahwa Nightreign tetap mengakomodasi berbagai gaya bermain, baik itu multiplayer, co-op, maupun solo player. Seluruh fitur disesuaikan agar tetap memberikan pengalaman maksimal di semua mode.
Namun, keberhasilan sang sutradara menyelesaikan game seorang diri tanpa Relic menjadi bukti bahwa pemain solo tak perlu merasa inferior atau harus bergantung pada party. Dengan ketekunan dan latihan, game ini bisa dikalahkan, bahkan oleh pemain kasual sekalipun.
Komentar Komunitas: “Skill Issue”?
Setelah pengakuan tersebut viral di berbagai platform media sosial dan forum gamer seperti Reddit dan Discord, banyak yang menanggapi dengan beragam reaksi.
Beberapa menyambut pernyataan itu sebagai motivasi:
“Kalau direktornya saja bisa solo semua boss, berarti ini masalah skill dan kesabaran.”
Namun ada juga yang sedikit sinis:
“Coba lihat build-nya dulu. Jangan-jangan secretly OP.”
Terlepas dari berbagai komentar itu, tidak dapat dipungkiri bahwa pengakuan Ishizaki menambah daya tarik Elden Ring: Nightreign. Tidak hanya sebagai game menantang, tapi juga sebagai ajakan untuk menguji batas kemampuan diri sendiri.
Apakah Anda merasa tertantang untuk mengikuti jejak sang Director dan menaklukkan Elden Ring: Nightreign sendirian, tanpa Relic? Ataukah Anda lebih nyaman berburu bersama rekan-rekan dalam mode multiplayer?
Yang jelas, Ishizaki telah memberi contoh bahwa Nightreign bukan sekadar game brutal. Ini adalah panggung bagi mereka yang siap menghadapi kegelapan dengan tekad, strategi, dan tanpa bantuan magis apa pun.