GPU Low Power High Performance Sedang Viral di Komunitas PC Apa Penyebabnya?

Evolusi Komponen PC Efisiensi Kini Jadi Prioritas

GameBro, Di dunia rakitan PC, tren selalu berubah mengikuti kemajuan teknologi dan kebutuhan pengguna. Jika dulu fokus utama ada pada kecepatan dan core sebanyak mungkin, kini komponen yang menawarkan efisiensi daya tinggi dengan performa optimal menjadi buruan para PC builder dan gamer.

Salah satu komponen yang sedang viral di forum teknologi global dan komunitas builder lokal Indonesia adalah GPU (Graphics Processing Unit) low power high performance, alias kartu grafis hemat daya namun tetap bertenaga.

Apa yang membuat tren ini mencuat? Mengapa banyak content creator dan YouTuber teknologi membahas GPU seperti AMD Radeon RX 6600, RX 7600, hingga NVIDIA RTX 4060 sebagai opsi terbaik untuk mid-range? Berikut penjelasannya.

Mengapa GPU Low Power Jadi Favorit 2025?

1. Hemat Daya = Hemat Biaya Listrik

Dengan kenaikan tarif dasar listrik dan makin banyaknya pengguna PC rumahan, kebutuhan akan komponen hemat daya jadi perhatian serius. GPU seperti RX 6600 hanya menggunakan sekitar 132W TDP, jauh lebih rendah dari seri-seri flagship yang bisa menyentuh 300W ke atas.

2. PSU Tidak Perlu Besar

GPU low power bisa berjalan optimal hanya dengan PSU 450-550W, sehingga cocok bagi pengguna dengan bujet terbatas yang ingin membangun PC gaming atau editing mumpuni tanpa harus investasi PSU mahal.

3. Performa Gaming Full HD Sudah Lebih dari Cukup

Dengan resolusi 1080p masih menjadi standar mayoritas gamer di Indonesia, GPU seperti RX 7600 atau RTX 4060 mampu menjalankan game AAA terbaru dengan setting high hingga ultra di 60 fps ke atas. Tidak perlu overkill, cukup efisien dan terjangkau.

Komponen GPU yang Paling Dibicarakan Saat Ini

Berikut tiga GPU yang sedang banyak dibahas dan dicari di komunitas teknologi:

1. AMD Radeon RX 6600

AMD Radeon RX 6600
AMD Radeon RX 6600
  • TDP hanya 132W
  • VRAM 8GB GDDR6
  • Performa solid di 1080p gaming
  • Harga relatif stabil di bawah 4 juta rupiah

2. AMD Radeon RX 7600

AMD Radeon RX 7600
AMD Radeon RX 7600
  • Arsitektur RDNA 3
  • Efisiensi meningkat dibanding RX 6000 Series
  • Cocok untuk gamer dan content creator pemula
  • Mulai banyak di-review positif oleh channel seperti Hardware Unboxed dan Tech YES City

3. NVIDIA GeForce RTX 4060

NVIDIA GeForce RTX 4060
NVIDIA GeForce RTX 4060
  • DLSS 3.0 dan ray tracing
  • Performa efisien dengan TDP 115W
  • Banyak digunakan di build SFF (Small Form Factor) karena ukurannya kompak dan tidak panas
  • Cocok untuk gaming, streaming, dan AI tools ringan

Pendapat Pakar Efisiensi Lebih Penting dari Overkill

Menurut Irwan Fadillah, seorang teknisi senior dan reviewer hardware dari komunitas Rakitan Santuy Indonesia, tren ini sangat logis.

“Dulu orang ngejar GPU besar buat future proof, tapi sekarang tren berubah. Orang lebih realistis yang penting bisa main game lancar, kerja cepat, tapi tetap irit listrik. Ini win-win.”

Perbandingan Harga vs Performa

GPUHarga Rata-Rata (Mei 2025)TDPFPS di 1080p (AAA Game High Setting)
RX 6600Rp3.600.000132W75-90 fps
RX 7600Rp4.300.000165W90-110 fps
RTX 4060Rp4.900.000115W85-100 fps + DLSS

Sumber: Tokopedia, Amazon, dan benchmark dari TechPowerUp & Jarrod’s Tech.

Dampak ke Industri Rakitan PC Lokal

Dengan tren GPU hemat daya ini, semakin banyak builder pemula dan pelajar mulai merakit PC mereka sendiri. Selain itu, distributor lokal pun mulai menstok GPU low wattage lebih banyak daripada model high-end karena permintaan meningkat.

Bahkan komunitas seperti Forum PC Rakitan Indonesia di Facebook kini lebih sering membahas build efisien 5-8 juta rupiah dengan GPU RX 6600 atau RTX 4060 sebagai jantung sistem.

Era Baru PC Rakitan Lebih Ringan, Lebih Cerdas

Fenomena viralnya GPU hemat daya dengan performa tinggi ini membuktikan bahwa pengguna PC kini lebih pintar dalam memilih komponen. Efisiensi, performa sesuai kebutuhan, dan konsumsi daya menjadi pertimbangan utama, bukan lagi sekadar angka besar.

Kalau kamu sedang mempertimbangkan upgrade atau membangun PC baru, mungkin sekarang saat yang tepat untuk mengikuti tren ini. Karena menjadi “santuy” dalam merakit tidak berarti mengorbankan performa.