Gamebro – Game horor terbaru dari Konami, Silent Hill f, tengah menjadi sorotan tajam para pecinta game bergenre psychological horror. Dengan latar khas budaya Jepang yang kental dan atmosfer berkabut ala kota Silent Hill, game ini menjanjikan nuansa mencekam yang berbeda dari seri sebelumnya.
Namun di balik proses produksinya, terungkap bahwa aktris pemeran utama dalam game ini, Kato Konatsu, mengaku mengalami tekanan mental berat selama mendalami karakter protagonis Hinako Shimizu. Hal itu ia ungkapkan secara langsung melalui akun resmi game Silent Hill f di platform X (Twitter), dalam rangkaian promosi karakter baru yang sedang diperkenalkan kepada publik.
Kato Konatsu: “Ada Hari-Hari Saat Aku Merasa Mau Gila”
Dalam pernyataannya, Kato Konatsu mengaku bahwa proses mendalami peran Hinako bukanlah hal yang mudah. Ia harus menyesuaikan diri dengan dunia fiksi yang sarat dengan tema psikologis kelam seperti perundungan, diskriminasi, pelecehan, hingga penyiksaan topik-topik yang telah dikonfirmasi oleh Konami sebagai bagian dari elemen cerita game ini.
“Ada hari-hari ketika aku merasa seperti akan kehilangan akal,” ujar Konatsu.
“Namun aku percaya bahwa hari-hari seperti itu merupakan bagian penting dari pekerjaan ini.”
Ia juga menyampaikan rasa hormat dan antusiasmenya karena bisa terlibat dalam proyek besar ini, apalagi Silent Hill f mengambil latar cerita di Jepang, tanah kelahirannya sendiri.
Hinako Protagonis Dalam Dunia Gelap dan Psikologis
Karakter yang diperankan oleh Konatsu, Hinako Shimizu, adalah protagonis utama dalam Silent Hill f. Berdasarkan informasi awal dari trailer dan materi promosi Konami, Hinako adalah seorang gadis remaja yang harus bertahan di dunia suram yang penuh halusinasi, trauma masa lalu, dan kengerian eksistensial.
Meskipun Konami belum mengungkapkan detail lengkap soal latar belakang Hinako, banyak spekulasi menyebutkan bahwa ia merupakan korban perundungan sistematis yang membuatnya mengalami degradasi psikologis secara bertahap. Hal inilah yang diduga menjadi alasan kuat mengapa Konatsu mengaku “kena mental” selama penggarapan perannya.
Konami Konfirmasi Tema Cerita Sensitif
Sebelumnya, Konami memang telah menegaskan bahwa Silent Hill f akan mengeksplorasi topik-topik sensitif yang jarang diangkat secara terbuka dalam game mainstream. Tema-tema seperti:
- Bullying dan tekanan sosial
- Kekerasan verbal dan fisik
- Pelecehan dan trauma psikologis
- Ketimpangan gender dan diskriminasi
- Isolasi sosial dan depresi
semua disebut akan menjadi bagian dari benang merah narasi yang dialami oleh Hinako.
Banyak pengamat menyebut bahwa pendekatan seperti ini bisa menjadikan Silent Hill f sebagai salah satu game paling emosional dan mengguncang dalam sejarah franchise Silent Hill, sebanding dengan kekuatan narasi Silent Hill 2 yang legendaris.
Reaksi Penggemar dan Harapan Besar
Kisah pribadi yang dibagikan Konatsu justru membuat antusiasme penggemar semakin tinggi. Banyak yang mengapresiasi dedikasi sang aktris dalam membawakan peran secara mendalam dan autentik. Di sisi lain, hal ini juga menandakan bahwa Silent Hill f bukan sekadar game horor biasa, melainkan pengalaman psikologis yang berlapis dan penuh makna.
Beberapa penggemar bahkan menyebut bahwa pengalaman emosional yang dirasakan Konatsu dapat menjadi refleksi kuat terhadap bagaimana game ini akan memengaruhi pemain bukan hanya dari sisi ketakutan, tapi juga dari sisi empati dan trauma.
Pengakuan Kato Konatsu menjadi gambaran nyata bahwa game Silent Hill f dibangun dengan kedalaman emosi dan psikologi yang serius. Dengan aktor yang ikut terdampak mental saat mendalami karakter, kita bisa bersiap menghadapi pengalaman bermain yang tidak hanya menegangkan, tetapi juga mampu mengaduk emosi secara intens.
Silent Hill f dijadwalkan rilis untuk platform PlayStation 5 dan PC, meski belum ada tanggal resmi peluncurannya. Namun satu hal yang pasti, game ini tak lagi hanya soal jumpscare tapi juga luka batin yang disayat perlahan.